Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 12:16:28【Tempat Makan】534 orang sudah membaca
PerkenalanPejabat Sementara Kasi Dokkes AIPDA Yundha Wijaya (kanan) melakukan uji sampel MBG untuk memastikan

Batulicin, Kalsel (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu, Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) memperketat pengawasan kualitas program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melakukan uji sampel makanan sebelum paket didistribusikan ke penerima manfaat.
Pejabat Sementara Kasi Dokkes Polres Tanah Bumbu Aipda Yundha Wijaya di Batulicin, Selasa, mengangakan ada dua tahap uji sampel makanan untuk memastikan bahwa makanan tersebut benar benar aman sebelum dikonsumsi.
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
"Tahap pertama yang dilakukan pengecekan organoleptik terdiri atas pemeriksaan bau, rasa dan tekstur makanan dicek langsung oleh petugas ahli dari Dokkes," kata Yundha.
Selanjutnya, tahap kedua, petugas Dokkes mengambil 10-20 gram sampel makanan dicampur air dan dihancurkan, kemudian dimasukkan ke tabung reaksi untuk deteksi zat berbahaya seperti arsen, sianida, nitrit formalin.
Hasilnya, jika sampel yang diuji menunjukkan reaksi warna yang melebihi ambang batas bahaya, makanan tersebut ngak didistribusikan.
"Sejak dioperasikan pada 8 September 2025, SPPG Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu terus menerapkan sistem food safetyuntuk menjamin kualitas dan higienitas makanan," kata Yundha.
Yudha melanjutkan sebelum makanan bergizi gratis sampai di tangan penerima manfaat, tim SPPG telah menjalankan serangkaian tahapan ketat yang dilakukan oleh sebanyak 42 orang yang bertugas di delapan divisi SPPG Kemala Bhayangkari.
Baca juga: KLH kembangkan percontohan pengelolaan sampah di Tanah Bumbu
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
Delapan divisi tersebut terdiri atas tim persiapan sebanyak tujuh orang, tim masak sebanyak delapan orang, tim pemeriksaan sebanyak sembilan orang, tim mencuci alat makanan delapan orang, tim pengantar atau distribusi empat orang dan dua orang office boy dan keamanan.
"SPPG juga diwajibkan memiliki tiga sertifikat, yakni Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), sertifikat halal dan seluruh proses sertifikasi saat ini dalam proses," ujarnya.
Suka(26)
Sebelumnya: KSP bantu pengembangan UKS SMA Negeri 1 Tanjungpandan
Selanjutnya: Perkuat kemitraan, ASEAN
Artikel Terkait
- Kepala BPOM jelaskan potensi pengembangan ATMP ke mahasiswa Beijing
- BPBD DKI sudah bersiap hadapi potensi terjadinya banjir rob
- Bulan Sabit Merah sebut 29 staf di Gaza tewas sejak agresi Israel
- 16 spesies burung migran terpantau tiba di NTB
- KLH ungkap kondisi Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs
- Mewujudkan ekonomi berkeadilan tanpa tambang
- China terus awasi produk bahari dari Jepang setelah keran impor dibuka
- KPK: OTT Bupati Ponorogo terkait mutasi dan rotasi jabatan
- Tinjau magang dengan Seskab, Menaker: Sarana link and match industri
- Jarang diketahui, ini deretan khasiat bawang putih bagi tubuh
Resep Populer
Rekomendasi

Pegawai Federal AS antre bantuan makanan saat shutdown

Warga Taiwan Berbondong

Riset IHATEC: Kehalalan produk jadi pertimbangan utama konsumen

Bulan Sabit Merah sebut 29 staf di Gaza tewas sejak agresi Israel

Kapolri sebut terduga pelaku bom siswa SMAN 72 Jakut

DPRD Banjarmasin desak SPPG tingkatkan higienitas cegah keracunan MBG

Wamen Kabinet Merah Putih dukung ajang JMFW 2026

Kemenekraf perkuat 28 provinsi miliki Dinas Ekonomi Kreatif